Pendekatan Agama Sebagai Alternatif Tangani Corona

28-03-2020 / KOMISI VIII
Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf. Foto : Ist/Man

 

Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf menyatakan pendekatan agama adalah alternatif yang perlu ditempuh masyarakat Indonesia untuk mendukung upaya medis maupun upaya sosial (physical distancing) dalam mengatasi wabah Corona (Covid-19). Bukhori mengaku langkah tersebut penting dan mendesak untuk diambil mengingat sampai hari ini angka kasus maupun kematian pasien tidak menunjukan penurunan, bahkan cenderung meningkat. 

 

“Islam mengajarkan penganutnya untuk melihat dan merespon masalah dengan mempertimbangkan pendekatan materiel dan nonmateriel. Dalam konteks penanganan Covid-19, pendekatan materiel tersebut berupa upaya medis dan sosial sedangkan pendekatan nonmateriel bisa berupa doa,” ujar Bukhori dalam rilis yang diterima Parlementaria, Sabtu (28/3/2020).

 

Bukhori menauladani, bagaimana upaya materiel yang dilakukan Nabi Muhammad SAW ketika menghadapi wabah berdasarkan hadis yang diriwayatkan perawi terkemuka, Al-Bukhari. Dalam hadis tersebut, Nabi Muhammad SAW melarang siapapun untuk memasuki suatu wilayah ketika terjadi wabah. Begitupun sebaliknya, ketika wabah tersebut sedang terjadi di wilayah individu yang bersangkutan, maka ia dilarang meninggalkan wilayah tersebut. Dalam konteks kekinian langkah tersebut dikenal dengan istilah karantina atau isolasi.

 

Lebih lanjut, politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) ini juga mencontohkan bagaimana upaya nonmateriel yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW melalui doa memohon perlindungan dari wabah penyakit. Dalam doa tersebut kita meminta kepada Allah untuk berlindung dari penyakit belang, gila, lepra, dan buruknya segala macam penyakit.             

 

“Jika kita mencermati sejarah, tepatnya bagaimana respon yang ditunjukan Nabi Muhammad SAW kala itu, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Islam mendorong penganutnya menjadi pribadi yang rasional dan bertawakal. Artinya, selain mengedepankan tindakan sosial maupun medis dalam merespon wabah ini, kita juga perlu mendorong tindakan spiritual melalui mobilisasi doa secara masif dalam format doa kebangsaan,” jelas Bukhori.

 

Politisi dapil Jawa Tengah I ini juga menyinggung agar doa kebangsaan ini dipelopori oleh para pemimpin bangsa mengingat Wakil Presiden Indonesia adalah seorang ulama. Ia menambahkan, pada kondisi kritis ini ulama memainkan peran krusial untuk mendorong masyarakat melakukan tindakan amar ma’ruf dan nahi munkar seraya meminta kepada Allah SWT dengan kuasa-Nya membawa bangsa ini melalui wabah Covid-19. (eko/sf)

BERITA TERKAIT
Komisi VIII Serap Aspirasi Soal Layanan Haji bagi Lansia dan Disabilitas
21-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menegaskan pentingnya memperkuat aspek pelayanan bagi jemaah haji penyandang disabilitas...
RUU Penyelenggaraan Haji: Soroti Transisi Kelembagaan dan Usulan Kampung Haji
20-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Komisi VIII DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam di Nusantara...
Revisi UU Haji Diharapkan Tingkatkan Kualitas Pelayanan Jemaah
20-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abidin Fikri, menegaskan bahwa revisi Undang-Undang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah...
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...